Minggu, 11 Januari 2009

biologi sialan

Sistem Pencernaan pada Manusia

Kebanyakan manusia adalah omnivora, makan berbagai jenis makanan, karena itu sistem pencernaan manusia mempunyai kemampuan mekanik maupun kimia untuk memproses berbagai macam makanan.

             Mulut :  "dijaga" oleh sepasang bibir (bawah dan atas) yang tersusun atas otot-otot yang penuh dengan pembuluh darah dan kaya akan saraf sensor. Di dalam mulut terdapat gigi dan lidah.

        Pemecahan makanan secara mekanik oleh gigi. Penting karena makanan menjadi lebih mudah ditelan dan meningkatkan daerah permukaan yang akan terkena enzim pencerna.

        Pencernaan makanan secara kimiawi oleh saliva (musin, amilase). Saliva dikeluarkan oleh 3 pasang kelenjar kedalam mulut dibawah kontrol sistem saraf. Musin memungkinkan partikel-partikel kecil makanan terikat bersama menjadi massa lunak yang mudah ditelan. Amilase, enzim pencerna pati, menkatalisis hidrolisis pati menjadi maltosa.

             Faring (pharynx): makanan dan cairan yang ditelan masuk melalui faring yang berada di belakang mulut. Faring ini terbuka ke saluran pencernaan maupun saluran respirasi. Epiglotis menutup trakea saat terjadi kegiatan menelan, sehingga makanan dari faring akan diteruskan ke esofagus dan bukan ke trakea (saluran pernapasan).

             Esofagus: memanjang dari leher dan rongga dada, merupakan pembawa makanan dengan cepat ke lambung. Dinding esofagus menagndung kelenjar yang mengeluarkan musin untuk membasahi jalan makanan. Makanan didorong ke bawah dengan gerakan relaksasi dan kontraksi yang disebut peristaltik.

 

·         Lambung

       Kantung besar di bagian atas rongga perut, berbentuk J, terdapat kelenjar lambung (dengan 3 macam sel: sel parietal, sel-sel pokok, dan sel penghasil lendir). Sel parietal menghasilkan cairan yang mengadung HCl, sel pokok mensekresikan pepsinogen, prekursor enzim pepsin, dan sel penghasil lendir yang menghasilkan lendir yang menutupi permukaan dalam lambung dan melindunginya dari efek korosif dari enzim pencernaan dan cairan lambung yang sangat asam. Pemecahan protein dimulai di dalam organ ini.  

 

·       Pangkreas

Kelenjar lonjong berwarna keputihan, terletak dalam simpul yang terbentuk dari duodenum dan permukaan bawah lambung.

 

Getah pankreas mengandung zat:

Natrium bikarbonat (NaHCO3): menetralkan       keasaman isi usus, menaikkan pH menjadi 8

Amilase: menghidrolisis pati menjadi campuran maltosa dan glukosa

Lipase: menghidrolisis lemak menjadi campuran asam lemak dan monogliserida.

Aksi lipase dipertinggi oleh empedu. Empedu mengandung garam empedu yang merupakan steroid amfifil yang berperan dalam mengemulsikan lemak

Dua protease; tripsin dan kimotripsin: melanjutkan pencernaan protein

karboksipeptidase: membantu hidrolisis peptida menjadi asam amino

Nuklease: menghidrolisis asam nukleat (RNA dan DNA) menjadi komponen nukleotida.

 

Sekresi getah pankreas dibawah kontrol hormon (sekretin dan kolesistokinin (KSK).

Sekretin mempengaruhi sekresi larutan Na. Bikarbonat

KSK merangsang produksi enzim pencerna.

·         Usus Halus

Tempat terjadinya sebagian besar pencernaan makanan dan absorsi nutrien dan air. Berdiameter sekitar 4 cm tetapi panjangnya mencapai 7-8 meter. Dilengkapi dengan vilus-vilus (jonjot) yang meningkatkan daerah permukaan usus halus menjadi berlipat kali. Sel epitel setiap vilus tertutup dengan tonjolan mikrovilus.
Terdiri dari duodenum (30 cm pertama) yang digestif, jejenum (3 m berikutnya), dan ileum (4 m terakhir) yang dua-duanya berperan dalam penyerapan nutrien.

Amino peptidase: menyelesaikan hidrolisis peptida menjadi asam amino
Disakaridase: menghidrolisis disakarida maltosa, sukrosa, dan laktosa menjadi komponen monosakarida.

Gula, asam amino, vitamin, garam dan air dari isi usus masuk ke dalam kapiler dalam vilus dengan
difusi. Glukosa diabsorbsi oleh darah dalam kapiler melalui transport aktif.

 

·         Hati

             Bukan khusus organ pencernaan, tetapi sekresinya, empedu, penting dalam pencernaan lemak. Empedu dihasilkan terus-menerus oleh hati dan ditampung dalam kantung empedu, mengandung pigmen empedu (dari pemecahan pigmen sel darah merah, hemogolbin, dari sel darah merah tua). Pigmen bilirubin (merah) dan biliverdin (hijau) memberikan warna yang khas pada empedu dan feses.

         Mengandung jutaan sel hepatosit yang membantu regulasi kandungan nutrien dalam darah saat darah melalui hati. Hati pada mamalia merupakan tempat utama bagi pengambilan dan pengubahan berbagai macam substansi, termasuk racun. 

             Berperan dalam penyaringan komponen aneh (msl: molekul nonnutritif, alkohol dan racun lainnya), menyerap kelebihan glukosa dalam darah (diubah menjadi polisakarida glikogen yang tak dapat larut), deaminasi kelebihan asam amino (diubah menjadi sisa nitrogen, urea, yang akan dikeluarkan melalui urin), dan menghasilkan metabolit yang dapat digunakan sebagai energi.

 

Sistem portal hepatis: sistem pembuluh darah yang membawa darah dari usus melalui hati sebelum ke peredaran umum.

 

          Usus Besar

             Menerima sisa cairan dari bahan yang tersisa setelah pencernaan dan absorbsi dalam usus halus selesai.

             Sisa pencernaan berupa air dan bahan-bahan yang tidak dapat dicernakan (terutama selulosa). Sisa bahan ini merupakan bahan makanan bakteri usus (E. coli). Bakteri ini menghasilkan gas dan sisa yang berbau.

             Fungsi utama: reabsorbsi air.

 

Diare: usus besar mengeluarkan isinya kedalam rektum dan 

keluar dari anus (dubur) sebelum resorbsi selesai.

Konstipasi (bebalan): usus besar mempertahankan isinya untuk waktu lama, massa (feses) mengering dan menjadi massa yang sangat padat kering.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

pasti ini yang buat di print ya...

gimana, jadi di print ga nih?